Kita
(Mahasiswa) adalah fase proses dalam sebuah system tatanan kehidupan bangsa.
Jika proses ini berjalan eror, sudah bisa ditebak output yang dihasilkan
seperti apa.
Mahasiswa akan terlibat
dalam struktur social masyarakat dengan bekerja dibidangnya masing-masing
setelah lulus. Ada mahasiswa yang berprofesi menjadi seorang dosen,
professional, birorkrat, seniman, atau pun profesi lainnya yang berkesempatan
memberikan kontribusi pada dalam perbaikan bangsa.
Pada massa pasca
kampus, mahasiswa akan memasuki salah satu sector social profesi, yang dapat
saya golongkan menjadi:
- Sektor Public yang terdiri dari birokrat, PNS, TNI/POLRI, diplomat, dan sebagainya
- Sektor Privat yang biasanya diisi oleh Professional seperti wirausahawan
- Sektor Masyarakat yang terdiri dari LSM, social worker, yayasan, dan sebagainya
- Sektor Akademik yang memutar roda perubahan sebuah bangsa dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
Jadi dapat kita lihat,
letak strategis dan vital mahasiswa sebagai elemen paling berpengaruh dalam
perbaikan bangsa. Dengan demikian banyaknya mahasiswa yang memiliki
keseimbangan antara fikriyah, jasadiyah, dan ruhiyah yang mengisi pos-pos ini
maka secara bertahap mereka akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan
di masyarakat.
Di sisi lain, jumlah
masyarakat yang bisa menikmati pendidikan di Indonesia semakin mengecil seiring
dengan naiknya tingkat pendidikan. Dapat dilihat hanya saja sedikit saja
masyarakat yang mampu meneruskan pendidikannya hingga ke level perguruan
tinggi. Tahapan kampus ini adalah tahap peralihan dari seseorang yang masih
berstatus pelajar menjadi seseorang yang mandiri. Dengan optimalnya perbaikan
individu pada diri mahasiswa, ia diharapkan dapat membuat perubahandi tempat ia
bersosialisasi. Kampus akan sangat menentukan bagaimana kondisi bangsa kedepan.
Ketika semua perguruan
tinggi mampu melakukan perubahan masyarakat kampus secara optimal, maka
konsekuensi logisnya adalah terbentuknya perbaikan bangsa. Namun jika dalam
rangka perbaikan individu kampus gagal memberikan manfaat bagi mahasiswa, maka
kegagalan masa depan bangsa tinggal menunggu waktu.
Bahwasanya ada satu
permasalahan yang menjadi garis besar yaitu permasalahan akhlaq atau kaum
cendikiawan biasa menyebutnya pendidikan karakter, dan ini rentan terjadi di
kampus-kampus. Beruntun permasalahan akhlaq itu dibeberkan mulai dari merusak
sarana fisik, menyalah gunakan KTM, titip absen, berbohong kepada orang tua,
MIRASANTIKA, pelanggaran attitude, dan lain-lain. Jika ini tidak dibenahi, maka
kampus-kampus yang ada akan menghasilkan intelektual-intelektual yang handal
dibidangnya tapi tidak mempunyai moral.
Kepada Para Mahasiswa,
Para Intelektual Bangsa….
Sebenarnya kita
mempunyai solusi kawan, yaitu kembali keagama.
Salah seorang
cendikiawan barat Prof. Arnold Toynbee mengatakan “Religion was essential for
solving the most complicated problems of the individual and society (agama
bersifat mutlak diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah yang rumit, baik
pribadi maupun social/kemasyarakatan)”
Dan Alfred Denning
mengatakan “without religion there can be no morality, and without morality
there can be no law (tanpa agama tidak mungkin ada moral, dan tanpa moral tidak
mungkin ada hukum)”
So, kita terlalu dini
untuk menampilkan dalil Al-Qur’an untuk menjelaskan peran agama dalam
menjelaskan masalah ini, dua perkataan cendikiawan diatas sudah bisa kita
analogikan, bahwa agama dalam perbaikan akhlaq merupakan solusi yang tidak bisa
dielakkan.
Nah, sekarang yang kita
tunggu adalah bagaimana peranan kita seharusnya sebagai mahasiswa yang notabene
merupakan elemen penting yang nantinya mengisi pos-pos strategis mulai dari Sektor
Akademik, Sektor Privat, Sektor Masyarakat, hingga Sektor Birokrat untuk
berkontribusi dalam penyelesaian problematikadi negeri ini,
*Referensi tulisan ini, berasal dari artikel “Pentingnya Peranan LDK (Lembaga Dakwah Kampus) dalam Mewarnai Kegiatan Kampus” yang dibagikan kepada kader-kader UKI Jama’ah Shohwatul Islam STMIK AMIKOM Yogyakarta pada saat Muktamar Madani Januari 2013
super sekali!! *padahal belum baca* *baca dulu deh* :v
BalasHapusOkelah kalau begitu :v
Hapus